Pengertian Karangan Ilmiah
Ada beberapa definisi tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Nah begitulah kurang lebih sedikit uraian tentang pengertian karangan ilmiah. Selanjutnya saya akan menguraikan ciri-ciri karangan ilmiah.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah:
a. Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b. Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c. Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d. Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f. Tidak emotif menonjolkan perasaan
g. Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta
Setelah membahas pengertian serta cirri-ciri karangan ilmiah, dibawah ini saya akan menyebutkan dan menjelaskan macam-macam karangan ilmiah.
Macam-Macam Karangan Ilmiah:
1. Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya untuk memenuhi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana.
2. Kertas kerja, seperti haknya makalah, kertas kerja juga merupakan karangan ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam di bandingkan analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. Jadi, tujuan utanmanya adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
3. Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Biasanya skripsi ditulis untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana.
4. Tesis, adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan bari yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggungjawabkan. Tesis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sarjana strata dua (magister).
5. Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Intinya disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya. Disertasi merupakan karya ilmiah untuk memperoleh gelar doktor.
Beginilah ulasan saya tentang karangan ilmiah ini. menurut saya masih banyak sekali yang bisa di bahas dalam karangan ilmiah ini. seperti contoh : tujuan, sistematika, cara penulisan, dll. karena berhubungan saya keterbatasan sumber dan waktu saya akhiri di sini. Terima kasih, semoga bermanfaat untuk kalian.
Sumber Referensi :
A.G, Haryanto, dkk. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Arifin, E. Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah (diakses tanggal 21 Oktober 2012)
http://alfa-wardianto.blogspot.com/2012/10/karangan-ilmiah-pengertian-ciri-ciri.html
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Karangan ilmiah
Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasailmiah :
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan
menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat
empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada
diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
Artikel
Editorial
Opini
Feuture
Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan
reportase,
Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
· Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
· Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan
bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca,
· Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
· Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan
bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan
situasi cerita terbatas.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan
karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa
aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar
para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
0 komentar:
Posting Komentar