1. Pengertian
Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi
sebagai berikut.
· Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
· James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
· Cester I.
Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
· Stephen P.
Robbin menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka
menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif
teratur.
1. Manajemen dan
Organisasi
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
A. Manajemen
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui
kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan
timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak
lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi
yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia
yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari
manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada
organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara
manajemen dan organisasi.
Tujuan-tujuan Manajemen, terdiri atas 4 :
a) Manajemen
Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber
daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap
bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia
membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia.
b) Manajemen
Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi
tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih
rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
c) Manajemen
Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap
kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan
meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam
menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan
hambatan-hambatan.
d) Manajemen Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian
tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual
terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika
parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan
personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan
karyawan dapat meninggalkan organisasi.
#Fungsi dan Proses Manajemen
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi, manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
#Ciri-ciri Manajer Profesional :
Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada
prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen
menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan
sebagai patokan khusus, dan dapat di tanggung jawab.Orang-orang profesional
mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau
faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar
obyektif yang
Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang
melindungi kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering
kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer berada dalam
posisi yang rawan, atau yang berbahaya. Borje O. Saxberg menyarankan
karakteristik keempat dari profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan
keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional
menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan
pribadinya.
B. Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
#Bentuk-bentuk Organisasi :
1) Organisasi Politik,Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang
bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu
kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan
dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan
yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk
diikuti.
2) Organisasi
sosial, Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
ole masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan
bangsa dan negara.
Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3) Organisasi
Mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya
mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor
AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut. Organisasi
Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat
organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama
mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
Prinsip-prinsip Organisasi :
§ Pembagian
kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi
menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
§ Wewenang,
Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,.
Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang
digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer
harus sama dengan tanggung jawabnya.
§ Disiplin, Para
pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi.
Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling
pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan
organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari
peraturan tersebut.
§ Kesatuan
komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
§ Kesatuan arah,
Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin
oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
§ Mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau
kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
§ Remunarasi,
Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
§ Sentralisasi,
ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen)
atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya
terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk
setiap situasi.
§ Rantai scalar,
Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah
merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika
dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang
dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus
diberitahu.
§ Tata tertib,
Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
§ Keadilan, Para
manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
§ Stabilitas
masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak
efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan
memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti.
§ Inisiatif, Para
pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan
berusaha keras.
§ Esprit de
corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam
organisasi (dari sebuah sumber buku).
3. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar
sumber – sumber dan waktuyang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan
dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat
pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan
pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
§ Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
§ Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
§ Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat
dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan
pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus
dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
#Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata
Kerja).
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi
sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih
terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan
memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbal baliknya juga sangat
baik. Penggambaran diatas telah jelas memberikan keterangan bahwa Organisasi,
Manajemen, dan Tata Kerja bila semuanya terurut dan dilaksanakan dengan benar,
maka secara otomatis suatu tujuan Organisasi pun akan tercapai.
4. Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa hubungan antara
manajemen, organisasi, dan tata kerja sangatlah erat dan tidak dapat begitu
saja dipisahkan karena satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan
dari suatu kegiatan atau pekerjaan. Dan dapat dikatakan pula bahwa organisasi
dan tata kerja merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Hal ini dapat kita ketahui bahwa pengertian organisasi dan
tata kerja adalah rangkaian suatu proses pekerjaan atau kegiatan yang harus
dilakukan dengan cara meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan
bagi berhasilnya proses manajemen, terutama dengan memperhatikan fungsi dan
dinamika organisasi dalam tercapainya tujuan yang sebelumnya sudah diterapkan.
Dapat diketahui pula bahwa maksud yang terkandung dalam uraian yang di jelaskan
sebelumnya mempunyai beberapa arti tertentu diantaranya sebegai berikut:
§ Organisasi dan
Tata kerja merupakan syarat terlaksananya suatu kegiatan atau pekerjaan.
§ Organisasi dan
Tata kerja merupakan satu – kesatuan yang harus di gabungkan dalam kegiatan manajemen.
§ Organisasi dan
Tata kerja dapat dijadikan sebagai pemanfaatan dalam berbagai sumber – sumber
tenaga yang disertai waktu yang digunakan secara tepat.
§ Organisasi dan
Tata kerja berguna dalam meningkatkan efisiensi atau kinerja dalam proses
kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajemen dapat dicontohkan bahwa proses kegiatan dari
seorang pimpinan yang harus dilakukan dengan cara mempergunakan pemikiran yang
rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan
sumber – sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat –
tepatnya.
Berikut adalah kegiatan manajemen yang dilakukan dalam
tercapainya suatu pekerjaan dengan tujuan tertentu.
§ Perencanaan,
yaitu suatu proses pekerjaan atau kegiatan secara pemikiran dan pengamatan
secara tepat melalui prioritas – prioritas yang dilakukan secara rasional dan
matang sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
§ Pengorganisasian, yaitu proses penyusunan mengenai penempatan, pembagian
kerja serta unit – unit kerja secara tepat.
§ Pendorongan,
yaitu proses kegiatan untuk mendorong kinerja dan memberi semangat atau
dukungan secara relawan kepada para pegawai yang dipekerjakan.
§ Pengendalian,
yaitu rangkaian kegiatan yang berpacu pada pengawasan serta penyempurnaan
penilaian demi tercapainya suatu perencanaan yang baik.
Seperti yang dikemukakan oleh George R Terry yang dinamakan
istilah tersebut adalah The six M’s in Management. Berikut adalah sarana
manajemen yaitu :
a) Manpower
(Tenaga kerja).
b) Money (Uang).
c) Materials
(Bahan – bahan).
d) Machines and Equipment
(Mesin dan peralatan).
e) Methods
(Metode).
f) Market
(Pasar).
Tata kerja yang teratur serta terarah membuat proses
berlangsungnya kegiatan manajemen semakin baik, tata kerja merupakan proses
kegiatan kerja yang dilakukan secara ilmiah dan praktis
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara manajemen dan
tata kerja dapat dijelaskan seperti berikut:
Manajemen: Menjelaskan bagaimana perlunya proses kegiatan
dan pendayagunaan sumber – sumber serta waktu sebagai acuan untuk terlaksananya
tujuan yang ingin dicapai.
Tata kerja: Menjelaskan tentang proses terjadinya suatu
kegiatan dengan waktu yang tersedia digunakan secara baik dan benar.
#Manajemen, organisasi, dan tata kerja
Jadi pada dasarnya hubungan timbal balik dari ketiganya
tersebut yaitu manajemen, organisasi, dan tata kerja memiliki hubungan erat
antara ketiganya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Manajemen: proses kegiatan yang dilakukan secara bekerja
sama antar manusia dengan pencapaian tujuan yang terarah.
Organisasi: suatu alat yang bersifat sebagai pengelompokkan
kerja sama antar manusia dan sebagai alat tercapainya suatu tujuan yang
diinginkan.
Tata Kerja: yaitu pola atau cara – cara dan pengaturan
bagaimana kegiatan kerja sama dapat dilakukan secara efisien demi tercapainya
suatu tujuan yang diinginkan.
Jadi dapat dikatakan bahwa dari keseluruhan ketiga uraian
diatas jelaslah bahwa manajemen, organisasi, dan tata kerja tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain karena ketiganya memiliki proses tujuan yang
sama dalam tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.
5. Ciri-Ciri Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat
dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau
tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama
§ Adanya suatu
kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
§ Adanya kegiatan
yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part)
yang merupakan kesatuan kegiatan,
§ Tiap-tiap orang
memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan
lain-lain,
§ Adanya kewenangan,
koordinasi dan pengawasan,
§ Adanya tujuan yang
ingin dicapai.
§ Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati
§ Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Formalitas,
merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2) Hierarkhi,
merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3) Besarnya dan
Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4) Lamanya
(duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama
daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki
beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu.
Diantaranya ádalah:
1) Rumusan
batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan
diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan
keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional
sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2) Memiliki
identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat
sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan
informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat
organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3) Keanggotaan
formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas
masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan
kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana
tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
6. Unsur-Unsur Organisasi
Berikut unsur-unsur organisasi yaitu :
§ Manusia (Man).
§ Kerjasama
§ Tujuan
Bersama.
§ Peralatan
(Equipment).
§ Lingkungan
§ Kekayaan alam.
§ Kerangka/Konstruksi
mental
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu
manusia, kerjasama dan tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu
kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli
tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi
yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur
tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
§ Sebagai wadah atau
tempat untuk bekerja sama.
§ Proses kerja sama
sedikitnya antara dua orang
§ Jelas tugas dan
kedudukannya masing-masing.
§ Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar
adalah :
§ Harus ada wadah
atau tempatnya untuk bekerja sama.
§ Harus ada
orang-orang yang bekerja sama.
§ Kedudukan dan tugas
masing-masing orang harus jelas.
§ Harus ada tujuan
bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
a) Anggota
organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi,
membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang
ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi
konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan.
Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi,
keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek
intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan
fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup
brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke
satu arah).
b)
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan
tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan
pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl yaitu
isi, keperluan dan konteks.
7. Teori Organisasi
Organisasi memiliki 3 teori, yaitu:
#Teori organisasi klasik
Teori ini biasa
disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang
mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan teori
mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang
setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
#Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi
merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-
peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang
bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi
formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi
formal:
a. Sistem
kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan
& Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi
tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin,
Disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam
organisasi formal adalah:
a) Pembagian kerja
(untuk koordinasi)
b) Proses Skalar
& Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal
c) Struktur
(hubungan antar kegiatan)
d) Rentang kendali
(berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
§ BIROKRASI
Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
§ ADMINISTRASI
Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
§ MANAJEMEN ILMIAH
Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
#TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant
Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic
Organization”.
Istilah BIROKRASI
berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan
prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena
adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
§ Pembagian kerja
§ Hirarki wewenang
§ Program rasional
§ Sistem Prosedur
§ Sistem Aturan hak
kewajiban
§ Hubungan antar
pribadi yang bersifat impersonal
#TEORI ADMINISTRASI
Teori ini
dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen
Reily dari Amerika. Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
§ Kegiatan Teknikal
(Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
§ Kegiatan Komersil
(Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
§ Kegiatan Financial
(penggunaan optimum modal)
§ Kegiatan Keamanan
§ Kegiatan Akuntansi
§ Kegiatan Manajerial
#MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR.
Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan
masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi
kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop
Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before
the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku
“Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih
dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai
“BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
§ Menggantikan
metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
§ Mengadakan
seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
§ Pengembangan
ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu
intregasikan.
§ Perlu
dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen
ilmiah.
#Teori Neoklasik
Aliran yang
berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan
manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori
merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya
aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a) Partisipasi
b) Perluasan kerja
c) Manajemen
bottom_up
#Teori Modern
Teori ini muncul
pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan
neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau
“Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori
Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi
merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin
survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.
8. Organisasi Niaga (PT, CV, Joint Ventura, FA, Koperasi,
Trust, Kartel, Holding Company)
#ORGANISASI NIAGA
Organisasi Niaga adalah suatu organisasi yang memiliki
tujuan utama untuk
mencari keuntungan.
Berikut adalah macam-macam organisasi niaga :
1. Perseroan
Terbatas (PT)
2. Perseroan
Komanditer (CV)
3. Firma (FA)
4. Koperasi
5. Join Ventura
6. Trust
7. Kartel
8. Holding
Company
#PERSEROAN TERBATAS (PT)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki
badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya.
Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan,
karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah
modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Ciri-Ciri dan sifat PT :
o kewajiban terbatas
pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
o modal dan ukuran
perusahaan besar
o kelangsungan hidup
perusahaan pt ada di tangan pemilik sahaM
o dapat dipimpin
oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
o kepemilikan mudah
berpindah tangan
o mudah mencari
tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
o keuntungan
dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
o kekuatan dewan
direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang sahaM
o sulit untuk
membubarkan pt
o pajak berganda
pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
#PERSEROAN KOMANDITER (Cv)
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV
mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya
hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis
finansial.
Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan
yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
ciri dan sifat cv :
o sulit untuk
menarik modal yang telah disetor
o modal besar karena
didirikan banyak pihak
o mudah mendapatkan
kridit pinjaman
o ada anggota aktif
yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu
keuntungan
o relatif mudah
untuk didirikan
o kelangsungan hidup
perusahaan cv tidak menentu
#Jenis-jenis CV:
-komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama.
Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang
lainnya adalah sekutu komanditer.
-komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma
membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
-komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang
tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk
menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak
mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
#FIRMA (FA)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab
masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan laba
yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula
halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung (Basu Swastha, 1988:55).
Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah
persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi ada
beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Nama
perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu.
Ketentuan-ketentuan tentang firma ini diatur dalam pasal 16
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel) yang bunyinya
“Perseroan di bawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan
di bawah nama bersama”.
Selain itu pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
menyebutkan inti dari firma yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling menanggung dan
untuk semuanya bertanggung jawab terhadap perjanjian firma tersebut. Agar lebih
jelas, peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh pasal 16 dan 18 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (Bulgerlijk Wetboek) yang menyatakan bahwa persekutuan adalah
suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama
mengumpulkan sesuatu dengan maksud supaya laba yang diperoleh dari itu dibagi
antara mereka.
Walaupun para anggota mempunyai kesatuan nama dalam
menjalankan usahanya dan perusahaan mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah
dari kekayaan masing-masing anggota, namun pada umumnya firma bukanlah badan
hukum, melainkan sebagai sebutan dari anggota bersama-sama. Ini disebabkan
karena masing-masing anggota dengan seluruh harta benda pribadinya bertanggung
jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian
bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada
kekayaan dari badan hukum bersangkutan.
Untuk mendirikan persekutuan dengan firma, maka mereka yang
bersekutu dapat mendirikan dengan membuat suatu akte resmi. Akte tersebut
memuat tentang apa yang sudah disetujui mereka bersama-sama, seperti nama perusahaan
yang mereka dirikan, besarnya modal tiap sekutu, dll. Selanjutnya akte tersebut
harus didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan mengumumkan di dalam
BNRI. Yang harus didaftarkan ialah akte pendiriannya atau sebuah ikhtisar resmi
dari akte itu. Ikhtisar resmi tersebut memuat hal sebagi berikut:
1. Nama, nama
kecil, pekerjaan dan tempat kediaman para firmant (sekutu)
2. Penunjukan
tentang firma yaitu nama bersama dengan keterangan apakah persekutuan itu
adalah umum atau terbatas untuk menjalankan sebuah cabang perusahaan.
3. Penunjukan
para firmant yang tidak dikuasakan menandatangani bagi persekutuan.
4. Saat mulainya
dan akan berakhirnya persekutuan.
Ikhtisar resmi dari akte pendirian itu sebagaimana sudah
dikatakan harus diumumkan di dalam BNRI. Jika kedua tersebut diabaikan (tidak
mendaftarkan dan mengumumkan), maka ini berarti bahwa persekutuan bekerja dalam
segala lapangan, persekutuan didirikan untuk waktu yang tidak terbatas dan tiap
sekutu berhak menandatangani dan berbuat perbuatan hukum bagi persekutuannya.
#Ciri –ciri bentuk badan usaha firma
a. Anggota firma
biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b. Perjanjian
firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c. Memakai nama
bersama dalam kegiatan usaha.
d. Adanya
tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
#Kebaikan-kebaikan Firma
a. Jumlah
modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk
memperluas usahanya.
b. Lebih mudah
memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar.
c. Kemampuan
manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota.
Disamping itu, semua keputusan di ambil bersama-sama.
d. Tergabung
alasan-alasan rasional.
e. sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan
#Keburukan Firma
a. Tanggung
jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. Sebagai contoh,
dapat dilihat bentuk berikut ini:
Anggota Investasi Dalam
Toko Pengecer Kekayaan
Pribadi
A Rp. 400.000
B Rp. 200.000
C Rp. 100.000
Dengan berbagai macam alasan, toko tersebut mempunyai hutang
sebesar Rp. 800.000. modal yang ditanamkan oleh para anggota hanya sebesar Rp.
700.000 dipakai untuk melunasi hutang tersebut. Sisa hutang sebesar Rp. 100.000
harus dibayar dari kekayaan pribadi. Karena A dan B tidak memiliki kekayaan
pribadi, maka sisa hutang tersebut harus dibayar oleh C.
b. Pimpinan
dipegang oleh lebih dari satu orang. Hal yang demikian ini memungkinkan
timbulnya perselisihan paham diantara para sekutu.
c. Kesalahan
seorang firmant harus ditanggung bersama.
#KOPERASI
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan
operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja
sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967,
koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan
beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang
melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
§ Landasan Idiil =
Pancasila
§ Landasan Mental
= Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
§ Landasan
Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
Jenis-jenis koperasi
antara lain:
§ Koperasi
simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
§ Koperasi
konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatan jual beli barang konsumen.
§ Koperasi
produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan
menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
§ Koperasi
pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa
koperasi anggotanya.
§ Koperasi
jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya
A. Fungsi Koperasi / Koprasi
§ Sebagai urat
nadi kegiatan perekonomian indonesia
§ Sebagai upaya
mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
§ Untuk
meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
§ Memperkokoh
perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi
§ Meningkatkan
tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
§ Mengembangkan
demokrasi ekonomi di indonesia
§ Mewujudkan
pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan
mengembangkan setiap potensi yang ada
#JOINT VENTURE
Joint Venture adalah kerjasama diantara dua orang atau badan
usaha atau lebih untuk mengusahakan tertentu, karakteristik :
§ Waktunya
terbatas
§ Masing-masing
pihak dapat menyerahkan kontribusi baik berupa uang atau barang
§ Keuntungan atau
kerugian dibagi sama
§ Untuk
pihak-pihak yang berjasa diperhitungkan terlebih dahulu bunga modal, komisi,
bonus dan lain-lain
§ Pimpinan usaha
Joint Venture disebut ”managing partner” yang mempunyai kewajiban
menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan laporan keuangan.
Akuntansi untuk Joint Venture
Terdapat dua metode, yaitu :
§ Buku-buku
diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota
§ Rekening-rekening tiap transaksi dicatat dalam buku masing-masing
anggota
Akuntansi untuk Joint Venture yang diselenggarakan secara
terpisah dari pembukuan masing-masing anggota. Joint Venture dianggap sebagai
unit usaha yang terpisah dari pemiliknya. Rekening-rekening pembukuan di dalam
Joint Venture meliputi rekening-rekening Aktiva, Hutang, Pendapatan,
Biaya-biaya dan Modal yang diselenggarakan untuk tiap-tiap anggota. Saldo
kredit rekening modal anggota di dalam Joint Venture, pada prinsipnya harus
sama dengan saldo debit ”Rekening Investasinya” di dalam pembukuan yang diselenggarakan
oleh anggota yang bersangkutan.
Akuntansi untuk Joint Venture tidak diselenggarakan secara
terpisah. Masing-masing anggota harus mempunyai rekening Joint Venture pada
buku-bukunya. Rekening Joint Venture didebit untuk semua biaya-biaya, dan dikredit
untuk semua pendapatan-pendapatan dari Joint Venture. Saldo kredit atau
sebaliknya di dalam rekening Joint Venture merupakan laba atau sebaliknya rugi
Joint Venture tersebut. Meskipun masing-masing partner mencatat
transaksi-transaksi yang terjadi, pada buku managing partner tetap harus
dibentuk rekening-rekening aktiva dan hutang Joint Venture tersendiri. Seperti
misalnya, rekening-rekening : Kas-Joint Venture, Piutang-Joint Venture,
Hutang-Joint Venture, dll.
Masing-masing anggota selain managing partner hanya mencatat
setoran modal (penyertaan) dari para anggota dan terjadinya transaksi biaya dan
pendapatan-pendapatan yang mempengaruhi hak-hak penyertaan mereka. Sedang untuk
transaksi-transaksi yang sifatnya hanya merupakan bentuk (konversi) dari aktiva
yang satu ke aktiva yang lainnya atau dari hutang tertentu kepada hutang
lainnya tidak dicatat di dalam rekening-rekening pembukuannya.Kerjasama yang
belum selesai (Uncomplete Venture), apabila pembukuan Joint Venture tidak
diselenggarakan secara terpisah
Apabila sampai pada akhir periode akuntansi, suatu
persetujuan Joint Venture belum bisa diakhiri, untuk keperluan penutupan
buku-buku masing-masing partner, maka perlu ada perhitungan laba (rugi) Joint
Venture. Menurut keterntuannya Joint Venture baru dapat menghitung rugi laba,
apabila usaha yang menjadi obyeknya sudah selesai. Apabila Joint Venture
diadakan diantara pengusaha-pengusaha atau perusahaan yang sudah memiliki
pembukuan yang sudah teratur, maka pada tiap-tipa akhir periode akuntansi perlu
keterangan yang lengkap tentang hasil-hasil operasi perusahaan seluruhnya.
Dalam hal pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan
secara terpisah, maka hak-hak para anggota di dalam Joint Venture pada setiap
saat dapat ditentukan (dihitung) dari saldo rekening-rekening yang menyangkut
aktivitas Joint Venture. Hak-hak para anggota adalah merupakan selisih antara
jumlah komulatif semua rekening yang mempunyai saldo debit dengan jumlah
komulatif semua rekening yang mempunyai saldo kredit dari pembukuan yang
diselenggarakan oleh anggota yang bersangkutan
#TRUST
Suatu bentuk penggabungan atau kerjasama perusahaan secara
horizontal untuk membatasi persaingan maupun rasionalisasi dalam bidang
produksi dan penjualan.
#KARTEL
Adalah bentuk kerjasama perusahaan dengan produksi barang
dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan. Kartel di bagi dalam beberapa bentuk : Kartel Kondisi (syarat),
Kartel Harga, Kartel Produksi, Kartel Daerah dan Kartel Pembagian Laba.
#HOLDING COMPANY / PERUSAHAAN INDUK
Perusahaan yang berbentuk corp, yang menguasai sebagian
besar saham dari
beberapa perusahaan.
9. Organisasi Sosial
Organisasi sosial Organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni
organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan
dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut
: pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasi; ada satu atau
beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta
mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan; ada pergantian tenaga bila ada
individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi. .
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki
beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu.
Diantaranya adalah:
1) Rumusan
batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan
diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan
keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional
sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2) Memiliki
identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat
sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan
informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat
organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3) Keanggotaan
formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas
masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan
kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana
tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi. Organisasi yang didirikan
tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu
organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarkan kriteria-kriteria
organisasi tertentu.
Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi
adalah:
§ Organisasi
berorientasi pada pelayanan, yaitu organisasi yang berupaya memberikan
pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu
siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
§ Organisasi
yang berorientasi pada aspek ekonomi, yaitu organisasi yang menyediakan barang
dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
§ Organisasi
yang berorientasi pada aspek religius
§ Organisasi-organisasi perlindungan
§ Organisasi-organisasi pemerintah
§ Organisasi-organisasi
sosial
§ Organisasi-organisasi politik.
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan
dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan
bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki
sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise,
imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel.
Contoh organisasi formal adalah perusahaan besar,
badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas. Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar
maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang
menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan
bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi
organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan
terstruktur dan terumuskan.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi
primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
§ Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi yimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi
semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
§ Organisasi
Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai
contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon
karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran
gajinya. Proses pembentukan Kelompok dan Organisasi Sosial Pada dasarnya,
pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali dengan adanya
persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi
kebutuhannya.
10. Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi regional adalah organisasi yang ruang lingupnya
lebih luas, namun hanya wilayah – wilayah Negara tertentu saja yang terlibat
didalam oganisasi ini. Contoh organisasi regional adalah ASEAN, karena pada
organisasi ini hanya untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja
Organisasi Internasional adalah organisasi yang memiliki
ruang lingkup yang lebih besar daripada Organisasi Regional, Organisasi
Internasional wilayah yag terlibat didalamnya mencakup seluruh Negara di dunia.
Contoh organisasi Internasional adalah PBB, karena organisasi ini bersifat
terbuka untuk seluruh negara-negara di dunia.
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/22/cuoto/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_organisasi_menurut_para_ahli_info484.html
http://akmal-aria.blogspot.com/2012/11/definisi-organisasi.html
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/manajemen-dan-organisasi
http://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/
http://danniish.blogspot.com/2011/10/manajemen-dan-tata-kerja.html
http://soniafebriyani.blogspot.com/2012/06/manajemen-dan-tata-kerja.html
http://sahatandy.blogspot.com/2012/10/manajemenorganisasidan-tata-kerja.html
http://windsaga.blogspot.com/2011/03/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html
http://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/ciri-ciri-organisasi.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/ciri-ciri-organisasi-sosial_31.html
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/22/cuoto/
http://delvianop.blogspot.com/2012/10/unsur-unsur-organisasi.html
0 komentar:
Posting Komentar